SEJARAH MUSABAQAH
TILAWATIL QUR'AN DAN HADIST
SEJARAH MUSABAQAH
TILAWATIL QUR'AN DAN HADIST
Sejarah Perkembangan Musabaqah Tilawatil Qur'an di Sulawesi Selatan
Musabaqah Tilawatil Qur’an sudah merupakan kegiatan yang membudaya dikalangan masyarakat Sulawesi Selatan, Dimana kita melihat masyarakat disemua tingkatan menyelenggarakannya selain yang secara resmi diselenggarakan oleh Pemerintah mulai dari tingkatan desa atau kelurahan sampai tingkat daerah dan tingkat Nasional. Kegiatan musabaqah Tilawatil Qur’an ini mendapat dukungan yang sangat luas dari masyarakat.
Hal ini dimungkinkan dalam Negara yang berdasarkan Pancasila dan Undarg-Undang Dasar 1945, dimana kehidupan beragama bukan saja dijamin bahkan didorong dan dibantu agar semakin maju dan berkembang.
MusabaqahTiiwatil Qur’an memegang peranan yang sargat penting, olek kerena Musabaqah Tilawatil Qur’an ini pada hakekatnya merupakan media atau sarana dalam rangka memasyarakatkan, dan menyiarkan A;-Qur’an, maka tidaklah heran kita, Musabaqah Tilawatil Qur’an dalam penyelenggaarannnya semakin berkembang dan meningkat baik dalam mutu golongan pesertanya maupun kegiatan-kegiatan sampingan yang tidak kurang manfaatnya.
Musabaqah Tilawatil Qur’an dengan pengembangannya yang ada sekarang, tidak dapat dilepaskan dari pada usaha ummat Islam itu sendiri dalam mensyiarkan A-Qur’an yang telah dilakukan bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam didaerah Sulawesi Selatan.
Kalau MusabaqanTilawatil Qur’an sudah dikenal oleh masyarakat bahkan sudah membudaya, akan tetapi dapat dipastikan bahwa sangat sedikit sekali orang yang mengenal sejarah musabaqah Tilawaatil Qur’an. Oleh karena itu penyusunan sejarah Musabaaah Tilawaatil Qur’an merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan.
Sejarah menurut Prof. Dr. H. Ruslan Abdul Gani adalah salah satu cabang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistimatis keseluruhan perkembangan masyarakat dan kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya, dengan maksud untuk kemudia nmenilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan itu,untuk akhirnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah progress (kemajuan) dimasa depan.
Dengan diketahuinya proses perubahan dari masa lampau sebagaimana ditunjukan sejarah, maka kita akan memperoleh informasi yang sangat bermanfaat tentang latar belakang sejarah dari pada persoalan-persoalan yang dihadapi saat ini.
Dalam kaitannya dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an sebagai upaya memasyarakatkan A-Qur’an dan menyemarakkan syiar Islam yang telah dilakukan dari waktu ke waktu, maka mengerti dan memahami sejarahnya merupakan suatu keharusan, Dengan demikian kita akan mempunyai tempat berpijak yang kokoh sehingga tidak terperosok kedalam suatu anggapan dan tindakan yang merugikan bagi dakwah Islami yang didaerah kita ini.
Dalam usaha mengungkapkan kejadian tentang masa lampau dalam rangka usaha penulisan sejarah Musabaqah Tilawatil Qur’an didaerah Sulawesi Selatan ini langkah-langkah yang diambil adalah berusaha menjadikan metode-metode penyusunan sejarah sebagai alat yaitu metode henristik, kritik sejarah interpretasi dan pengajian-pengajian, yakni :
Peninggalan-peningalan masa lampau dihimpun dan diteliti kemudian dikeritik (diseminarkan) dan ditafsirkan untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan.
Akhirnya sampailah pada akhir uraian bab pendahuluan ini dengan menampilkan gambaran isi secara selintas. Dan selanjutnya dalam penulisan sejara MusabaqahTilawatil Qur’an, disusun bab demi bab yang satu sama lain saling berkaitan.
Sebelum meningkat kepada bab materi buku ini maka terlebih dahulu dikemukakan secara singkat dan sederhana sekali tentang latar belakang, pengertian dan fungsi dari pada sejarah, Baru kemudian diketengahkan secara sederhana pula metode penelitian dan sistimatika penulisannya.
Pengembangan Tilawatil Qur’an di Sulawesi Selatan tidak terlepas dari pada sejarah masuk dan berkembangnya Agama Islam didaerah ini, oleh karena itu tinjauan pertama penguraian materi dimulai pada masuk dan berkembangnya Agama Islam di Sulawesi Selatan serta keadaan masyarakatnya pada awal penyiaran Islam.
Islam tumbuh dengan suburnya yang dimulai dari keluarga raja-raja. Kemudian meluas dengan cepat kepada masyarakat tanpa menimbulkan gejolak sosial. Islam berkembang dengan pesat didaerah Sulawesi Selatan berkat kebijakan para mubalighnya yang berusaha terus mendakwahkan Islam dengan berbagai jalan dan cara yang amat bijaksana dan denngan pengaruh raja-raja yang memulai menganut dan menyatakan diri masuk Islam dengan ikhlas.
Bersamaan dengan pertumbuhan Islam itu, Tilawatil Qur’an pun menggema dari dalam rumah-rumah tangga muslim pada pagi-siang-petang dan malam harinya. Kegiatan ini Nampak menyatu dalam kehidupan sehari-hari ummat Islam dan suasana ini pula membuahkan suatu budaya baru yang bercirikan ke-Islaman.
Metode dasar inilah yang mendorong mulai berkembangnya usaha Tilawatil Qur’an yang nampaknya pada waktu itu berupa khataman Al-Qur’an, Usaha-usaha ini terus meningkat, lebih-lebih setelah disana sini tumbuh lembaga-lembaga pendidikan Al-Qur’an secara riel, MusabaqahTilawatil Qur’an secara sederhana mulai diselenggarakan diberbagai tempat sehingga menimbulka ndorongan yang kuat pada anak-anak remaja dan pemuda didaerah Sulawesi Selatan ini untuk senantiasa berusaha membaca Al-Qur’an lebih baik.
Musabaqah Tilawatil Qur’an awal mulanya diselenggarakan secara sangat sederhana sekali yang dimulai dari pertandingan antar murid pada waktu khataman Al-Qur’an dengan sekedar untuk mengetahui sampai dimana penguasaan bacaan seseorang anak. Lama kelamaan cara ini berkambang
Yang diselenggarakan secara sporadic dan sangat sederhana. Kemudian dalam perjalanannya berkembang menyelenggarakannya yang dimulai dalam Kotamamadya Makassar. Kemudian meluas sewilayah Nusantara yang diselenggarakar oleh RRI Nusantara IV Ujung Pandang serta Indonesia Bagian Timur, yang dalam penyelenggaraannya dipertandingkan satu macam jenis saja.
Seiring dengan perkembangannya Musabaqah Tilawatil Qur’an dalam geraknya yang diawali dengan bentuk penyelenggaraan dan jenis kegiatannya yang sederhana dan terbatas itu, kemudian berkembang meluas dan membudaya, akhirnya dirasakan oleh ummat Islam Indonesia, akan fungsi dan
Peranannya dalam kerangka dakwah Islamiyah. Maka dengan demikian perlembagaan Musabaqah Tilawatil Qur’an merupakan suatu keharusan yang mesti diwujudkan.
Tercatat dalam sejarah Musabaqah Tilawatil Qur’an, bahwa sejak awal Pemerintahan Orde Baru yaitu tahun 1968 (Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional pertama kali dilaksanakan diMakassar (sekarang UjungPandang). Sejaki itu Musabaqah Tilawatil Qur’an dari tahun ketahun semakin meningkat, sehingga yang dimusabaqahkan bukan saja seni baca Al-Quran, melainkan bidang hafalan, cerdas cermat isi dan kandungan Al-Quran. Lebih terasa lagi pengembangan kegiatan ini setelah terbentuknya Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an yang sasaran dan tujuannya adalah menuju kearah pemahaman penghayatan dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya dapat dibaca pada buku aslinya di link ini : https://s.id/SejarahMTQSulsel